Senin, 26 September 2022

Belajar Cara Menulis PGRI Gelombang ke-27 Pertemuan 16 #BMPGRIgel27

Resume Ke      : 16

Gelombang ke  : 27

Tanggal            : 26 September 2022

Tema                : Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Narasumber     : Yulius Roma Patandean, S.Pd

Moderator        : Sim Chung Wei, S.P.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.

Dengan mengucapkan Bismillah walhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, saya masih diberikan kesehatan dan melakukan aktifitas sehari-hari. malam ini dimulai gerimis kecil menjadikan udara lebih sejuk, semoga kita semua dapat fokus pada pertemuan Kelas BM gel-27. Kegiatan pada hari ini sudah memasuki pertemuan ke-17 jika dihitung dari Opening Ceremony atau pertemuan ke-16 jika dari kegiatan materi pertama. pada malam ini dengan moderator Sim Chung Wei beliau memulai acara dengan menyapa para peserta dan meminta berdo'a sebelum memulai kegiatan malam ini.

Pada materi malam ini tema yang di usung yaitu Langkah Menyususun Buku Secara Sistematis yang di sampaikan oleh Narasumber kita Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd. Beliau Alumni BM gelombang 9.

Bionarasi Narasumber

Photo Narasumber

Bionarasi Narasumber

Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd. lahir di Salubarani, Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, 6 Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007) dan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja (2019-2021). 

Tahun 2007-2015 mengajar di SMAN 9 Tana Toraja. Tahun 2009 menjadi guru PNS dan mengajar di SMAN 3 Tana Toraja hingga tahun 2015. Tahun 2015-sekarang sebagai guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja. Ia pernah menjadi pengajar tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia.
Aktif sebagai narasumber di Pelatihan Belajar Menulis dan Workshop Media Pembelajaran. Buku-buku yang telah ditulis: Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021); Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala, 2021), Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif, Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit ANDI, 2021), Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (YPTD, 2021); Antologi Cerpen Nostalgia (Catatan Pena, 2021); CLBK (Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten) Tips, Cara, Metode dan Strategi Menulis (YPTD, 2021);  Guru Penggerak (Nyalanesia, 2022)
Buku karya Bapak Yulius

Langkah-Langkah Menyususun Buku Secara Sistematis 

1. Editing
Terdapat banyak cara yang efektif dalam mengedit dan menyusun naskah buku secara sistematis, salah satunya bisa menggunakan Mendeley. Tetapi pada akhirnya, keberhasilan akan menjadi tanggung jawab penulis ketika ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya, terutama bagi kita selaku penulis pemula.

2. Mencari Referensi
Selain editing hal yang tidak kalah penting adalah mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, membaca. contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil, tetapi hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mulai menulis. Tuliskan beberapa kata dan lanjutkan....terus menulis dan "buktikan apa yang terjadi", kata Omjay 
 
3. Latihan Menulis
Kita harus melakukan banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan yang akan dialami, tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya.
 
4. Menulis yang kita sukai dan kuasai
Ketika kita menulis, kita akan menemukan apa yang kita sukai. kita akan memutuskan urutan apa yang ingin dilakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok untuk kita gunakan. Dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan.

5. Menikmati Ketika Menulis
Usahakan sampai kita menikmati menulis dan mengedit naskah? Saya hanya menggunakan fasilitas murah meriah dari Microsoft Word. belajar lewat tutroial di channel YouTube.
Link belajar di yotube membuat daftar isi https://youtu.be/eePQwyHAcjw, Cara membuat judul https://youtu.be/jXPr59aWJSc 
 
6. Menemukan Cara Mengedit
Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus dipraktekkan dan kalau perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapa pun yang telah menulis, entah buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pastinya akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan. 
 
7. Menemukan Ide
Sebuah buku yang bagus tidak akan pernah membuahkan hasil jika kita tidak memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. Kita dapat menulis sesuatu dengan ide apa pun, tetapi terkadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. Maka, keterampilan menyusun naskah buku ayng berserakan sangat penting, karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada. 
 
8. Banyak Membaca dan Mengamati
Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar,atau bisa saja ketiak sedang menikmati secangkir kopi Toraja hangat, seperti malam ini. 
 
9. Mengikuti Proses
Setiap penulis memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Jika kita adalah penulis pemula, pertimbangkanlah bahwa “saya harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya” dengan cara dan gaya saya sendiri. Itu akan sangat berkesan dan bernilai. 
 
10. Membiasakan Mengedit untuk Menghilangkan Kejenuhan
Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang paling akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat frustrasi dalam proses penulisan. Meskipun sama sekali tidak dapat dihindari, mengapa tidak membuatnya lebih mudah dengan melakukan seperti apa yang telah dipraktikkan selama ini. Dengan telah terbiasa mengedit naskah tulisan termasuk mengedit naskah buku-buku lainnya maka kita tidak akan jenuh.

Hal-hal penting lain dalam Menyusun Buku
1. Mengedit dengan software Mendeley?
Mendeley adalah software. Bisa dieksplorasi di sini https://www.mendeley.com/
 
2. Jika sudah ada beberapa tulisan, tapi belum seluruhnya. akan jadikan buku solo. Adakah tips dan trik untuk dapat menggabungkan tulisan-tulisan tersebut untuk dijadikan sebuah buku. Karena tulisan tersebut terdiri dari berbagai topik/tema?
Tentu bisa kita satukan, walaupun ada judul yang tidak nyambung satu sama lain. Terbitkanlah sebagai buku solo. Naskahnya nanti bisa terbit dalam model bunga rampai atau book chapter.
 
3. Kalau kita sebgai penulis pemula, mana yang lebih baik menulis buku fiksi atau non fiksi terlebih dahulu?
Untuk seorang penulis pemula, pilih tulisan yang paling kita nikmati dan konsisten di sana. Tapi tidak apa-apa juga mencoba keduanya asal sama-sama fokus dan konsisten.
 
4. Ketika kita sudah menemukan ide untuk menulis kemudian di tengah proses ternyata ada ide lain mengenai judul buku yang sama, apa yang harus kita lakukan apakah menyesuaikan atau tetap dengan ide sebelum nya?
Tetap pada ide sebelumnya, ide baru yang kita temukan yang mirip dengan ide yang kita sudah tentukan sebagai judul besar buku, jadikan ide baru itu sebagai sebuah BAB untuk memperkuat isi buku tersebut.
 
5. Pada poin 8 mengenai hasil dari ide ternyata berasal dari pengamatan, apakah tetap harus menggunakan referensi atau seperti apa? Jika menggunakan referensi sebaiknya di ambil dari sumber yang mana? Apakah internet atau yang lain? Terus minimal berapa sumber? 
Jika bukunya non fiksi ada baiknya menggunakan referensi juga baik dari buku, jurnal atau hasil penelitian sehingga memperkaya wawasan pembaca, termasuk menambah wawasan bagi kita selaku penulisnya. Referensi pada buku sebenanrya tidak terbatas, tapi biasanya tiga referensi untuk sebuah isu. Sumber referensi bisa dari internet, jurnal, tesis, buku-buku, hasil wawancara, dll....tapi jangan lupa cantumkan sumber referensinya.
 
6. Bagaimana membuat Daftar Pustaka dari website yang tidak ada nama penulis atau tahun dirilisnya?
Cara membuat daftar pustaka dari website yang tidak ada nama penulis atau tahun dirilisnya adalah dengan mencantumkan nama websitenya, jika tidak tercantum editor/writer-nya sementara tahun dikosongkan saja. Jika menggunakan teknik input referensi di Ms word....maka daftar pustaka otomatisnya akan diberi kode sendiri oleh word.
 
7.  Seorang penulis lima buku kemungkinan besar lebih terkenal daripada penulis yang hanya menerbitkan satu buku. Agar lebih dikenal dan mendapatkan lebih banyak, maka sering-seringlah menulis dan mempublikasikan. Kita dapat menulis 1-3 buku yang diterbitkan sendiri setiap tahun dengan ide yang bersumber dari keadaan di sekitarnya.

Demikian resume ini mudah-mudahan bermanfaat.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.

9 komentar: