Jumat, 21 Oktober 2022

Belajar Cara Menulis PGRI Gelombang ke-27 Pertemuan 26 #BMPGRIgel27

Resume Ke      : 26

Gelombang ke  : 27

Tanggal            : 19 Oktober 2022

Tema                : Menulis Itu Mudah

Narasumber     : Prof. Dr. Ngainun Naim, S, Ag.,  M.H.I.

Moderator        : Yandri Novitasari

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.

Dengan mengucapkan Bismillah walhamdulillah, saya masih diberikan kesehatan di malam yang penuh bahagia ini, udara yang sejuk menambah suasana yang asyik untuk fokus belajar, hari ini merupakan pertemuan Kelas BM gel-27 yang ke 27 jika dihitung dari Opening Ceremony atau pertemuan ke-26 jika dari kegiatan materi pertama. pada malam ini dengan moderator Yandri Novita Sari beliau biasa di panggil Ibu yandri, beliau memulai acara dengan menyapa para peserta dan meminta berdo'a sebelum memulai kegiatan malam ini.

Pada materi malam ini tema yang di usung yaitu Menulis itu Mudah yang di sampaikan oleh Narasumber kita Prof. Dr. Ngainun Naim.

Bionarasi Narasumber

Prof. Ngainun Naim, Kelahiran Tulungagung, 19 Juli 1957, beliau seorang Guru Besar (Gubes) Bidang Ilmu Metodologi Studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.

Karya beliau sangat banyak, seperti menulis artikel, jurnal baik itu lingkup nasional dan internasional, buku solo dan antologi.

Menulis itu mudah?
Benarkah menulis itu mudah? Sesungguhnya untuk menjawab pertanyaan tersebut relatif dan bersyarat. Relatif itu artinya tidak selalu mudah. Bersyarat artinya jika syarat tidak dipenuhi ya tidak mudah juga.

Maksud dari Relatif yaitu ketika kita menulis maka tulisan itu banyak jenisnya. Orang yang terbiasa menulis, bahkan ketika menulis di blog setiap hari, akan sulit saat harus menulis karya ilmiah. sebut saja ketika diminta membuat tesis, disertasi, atau jurnal ilmiah, Ini yang dimaksud dengan relatif. Sebaliknya, orang yang terbiasa menulis ilmiah, sulit juga disuruh nulis populer seperti kita membuat catatan resume. Orang yang terbiasa menulis ilmiah, akan sulit jika disuruh nulis fiksi. dan seterusnya.

Dengan demikian ketika kita mengatakan menulis itu mudah jika kita menulis sesuatu yang sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan kita. Jika belum terbiasa, maka bisa dimulai dari menulis hal-hal yang diketahui dan dialami sehari-hari. Dengan menulis kebiasaan sehari-hari menjadikan kita mudah dalam menulis.

Untuk dapat mudah menulis kita juga harus menikmati proses menulis, khususnya menulis yang ringan dan berkaitan dengan keseharian. Selain menikmati proses menulis hal lain yang harus diperhatikan yaitu kita harus fokus.

https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/632702eb4addee48082e8772/menulis-di-hp-bloknote-dan-laptop
Ini contoh artikel sederhana narasumber di Kompasiana. Isinya ya sederhana yaitu tentang bagaimana saya menulis.

Syarat agar menulis itu mudah.

Membangun Motivasi

Ketika kita sudah bisa membaca, menulis, pernah sekolah. Itu lebih dari cukup untuk bisa menulis untuk menerbitkan buku. Jika kita ingin menulis, abaikan semua jenis ketakutan, seperti takut jelek, takut kurang bagus, takut dibaca ahlinya. kita cuek saja. Tugas penulis itu haya menulis saja. Tanamkan dalam hati ketika kita menulis, setelah selesai tugas selanjutnya adalah menulis lagi.

Kata para ahli, musuh terbesar dari seorang penulis adalah diri sendiri, untuk itu kita harus membangun MOTIVASI. Sebisa mungkin mungkin kalau sedang semangat yang tinggi dalam menulis maka tulisan kita pasti jadi.

Bagaimana cara membangun Motivasi? 

1. Karir, Jika kita bisa menulis insya Allah karir kita akan lancar

2. Kedua, meyakini bahwa menulis itu anugerah. Bagaimana tidak disebut anugerah jika hanya orang tertentu yang MAU dan MAMPU menulis. diantara sekian banyak orang ada yang MAU tapi tidak mampu tetapi ada yang MAMPU tapi tidak MAU. Untuk itu mari kita syukuri anugerah bisa menulis dengan kembali menulis.

3. Menulis memberikan banyak keajaiban dalam hidup. Pencapaian karir Nara sumber selain anugerah Allah, juga karena beliau rajin menulis. beliau menceritakan S-1 beliau hampir DO Karena tidak memiliki biaya. 

Prof Ngainun Naim: https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/aku-agus-dan-jual-susu-keliling.html

Ini kisah dari narasumber yang sampai harus jual susu segar keliling demi menyelesaikan kuliah. menurut beliau jika sekarang bisa menjadi guru besar, itu "keajaiban" menulis

4. Jangan mudah menyerah, sebagai penulis kita jangan mudah menyerah, kita harus memotivasi diri kita bahwa tulisan kita akan bermanfaat untuk orang lain.

5. Berjejaring, Sekarang hidup ini harus punya jaringan network. salah satu contohnya grup WA ini adalah jaringan, jadi manfaatkan kesempatan berjejaring. kita bisa membuat blog, membuat blog maka kita dapat menulis lebih mudah. setelah blog dibuat harus rajin menulis untuk mengisi blog tersebut. blog sebagai media menulis kita, sehingga ketika sudah terbiasa menulis maka menulis menjadi mudah.

Demikian tulisan ini mudah-mudahan bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua.