Tampilkan postingan dengan label Beranda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Beranda. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 September 2023

Mengetahui Panjang Langkah Torak (Piston) Mesin Xenia 1300 CC 4 Silinder DOHC

XENIA (daihatsu.co.id/product/all-new-xenia)

Ketika kita membicarakan tentang mesin kendaraan, salah satu elemen kunci yang memengaruhi kinerjanya adalah panjang langkah torak atau piston. 

Ini adalah jarak yang ditempuh oleh torak dalam satu siklus pergerakan dari titik tertinggi (top dead center/TDC) ke titik terendah (bottom dead center/BDC) atau sebaliknya. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung panjang langkah torak pada mesin Xenia dengan 4 silinder dan kapasitas mesin 1300 CC, yang memiliki diameter cilinder sebesar 6,5 cm.

Panjang Langkah Torak dalam Mesin Xenia 1300 CC

Panjang langkah torak adalah salah satu faktor penting yang memengaruhi karakteristik performa dan efisiensi mesin. Untuk menghitung panjang langkah torak dalam mesin Xenia, kita perlu memahami beberapa konsep dasar.

1. Diameter Cilinder (Diameter Piston): Diameter cilinder merupakan ukuran diameter bagian dalam silinder di mana torak bergerak naik dan turun. Dalam kasus ini, kita telah diberikan nilai diameter cilinder sebesar 6,5 cm.

2. Kapasitas Mesin: Kapasitas mesin yaitu volume total yang dapat diakomodasi oleh semua silinder dalam mesin. Untuk mesin Xenia 1300 CC dengan 4 silinder, kapasitas mesin adalah 1300 CC.

Rumus Panjang Langkah Torak:

Panjang langkah torak (Langkah Piston) dapat dihitung dengan rumus berikut:

Langkah Piston=Kapasitas MesinJumlah Silinder×(π4)×(Diameter Cilinder)2

Kemudian, kita akan menggunakan rumus ini dengan nilai-nilai yang telah diberikan:

Diameter Cilinder (Diameter Piston): 6,5 cm 

Kapasitas Mesin: 1300 CC (cubic centimeters) 

Jumlah Silinder: 4 (karena mesin Xenia memiliki 4 silinder)

Sekarang, mari hitung panjang langkah torak:

Langkah Piston=1300 cm34×(π4)×(6,5  cm)2

Langkah Piston=1300 cm34×(3,144)×(6,5  cm)2

Langkah Piston=1300 cm34×(3,144)×(6,5  cm)2

Langkah Piston ≈ 9,7 cm

Jadi, panjang langkah torak atau piston dalam mesin Xenia 1300 CC 4 Silinder DOHC adalah sekitar 9,7 cm.

Panjang langkah torak yang tepat menjadi kunci untuk mencapai performa dan efisiensi yang diinginkan dalam mesin kendaraan. 

Semakin besar panjang langkah torak, semakin besar juga kemampuan mesin untuk menghasilkan daya, tetapi harus seimbang dengan efisiensi bahan bakar dan faktor-faktor lainnya.

Tugas kelas XI TMPO1 dan XI TMPO 2

1. Hitung langkah torak mesin kijang jika volume mesin 1500 CC dan diameter piston 75 mm

2. Hitung berapa langkah torak mesin Datsun dengan Volume silinder 1200 CC dengan diameter piston 70 mm

Identifikasi Fungsi Blok Silinder Beserta Penjelasannya

 

Blok Silinder (daihatsu.co.id)


Blok silinder merupakan salah satu komponen kunci dalam mesin kendaraan yang sering kali tersembunyi dari pandangan. 

Meskipun tampak seperti bagian sederhana, blok silinder memiliki banyak fungsi vital dalam operasi mesin kendaraan. 

Di bawah ini, kita akan mengidentifikasi beberapa fungsi utama blok silinder dan memberikan penjelasan tentang masing-masing fungsi tersebut.

1. Sebagai Tempat/Alur Pergerakan Piston

Salah satu fungsi terpenting dari blok silinder adalah menjadi tempat atau alur pergerakan piston. Ketika mesin beroperasi, piston naik dan turun dalam silinder ini. 

Gerakan piston inilah yang mengubah tekanan dari bahan bakar dan udara yang terbakar menjadi tenaga mekanis. 

Blok silinder harus dirancang dengan presisi untuk memungkinkan pergerakan piston dengan minim gesekan agar mesin dapat berfungsi dengan efisien.

2. Tempat Pembakaran

Ketika piston mencapai puncak perjalanan naiknya, proses pembakaran terjadi di dalam kepala silinder. Campuran bahan bakar dan udara yang telah disiapkan di dalam silinder kemudian dibakar. 

Proses pembakaran ini menghasilkan tekanan tinggi yang mendorong piston turun. Inilah yang menciptakan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan. 

Blok silinder harus dirancang untuk menahan tekanan tinggi yang dihasilkan selama proses pembakaran ini.

3. Tempat Water Jacket

Water jacket adalah saluran khusus di dalam blok silinder yang berfungsi sebagai tempat pendinginan mesin. Ketika mesin beroperasi, suhu di dalam silinder dapat naik dengan cepat. 

Water jacket mengalirkan cairan pendingin (biasanya air) untuk menyerap panas dan menjaga suhu mesin tetap dalam batas yang aman. Hal ini sangat penting untuk mencegah overheating dan kerusakan pada mesin.

4. Main Frame Engine

Blok silinder juga berperan sebagai main frame engine atau "kerangka" dari mesin. Ini adalah tempat di mana berbagai komponen mesin lainnya seperti kepala silinder, pompa air, saluran minyak, filter oli, dan komponen penting lainnya terpasang. Dengan demikian, blok silinder menjadi pondasi utama dari struktur mesin kendaraan.

5. Tempat ID Engine atau Nomor Engine dari Pabrik

Blok silinder sering memiliki tanda atau nomor engine yang diberikan oleh pabrikan kendaraan. Ini adalah identifikasi unik yang dapat digunakan untuk melacak sejarah kendaraan dan informasi pabrik yang berkaitan dengan mesin. Fungsi ini membantu dalam pemeliharaan dan pelacakan kendaraan.

6. Dudukan Poros Engkol

Poros engkol adalah komponen penting dalam mesin yang mengubah gerakan linier piston menjadi gerakan rotasi yang menggerakkan roda kendaraan. 

Blok silinder berperan sebagai dudukan untuk poros engkol, memastikan poros ini berada dalam posisi yang tepat dan mampu mengubah gerakan piston dengan efisien.

7. Saluran Pendingin

Selain water jacket, blok silinder juga memiliki peran dalam mengarahkan aliran cairan pendingin ke berbagai bagian mesin yang memerlukan pendinginan, seperti kepala silinder. Ini membantu menjaga suhu mesin dalam rentang yang optimal selama operasi.

Dengan demikian, blok silinder meskipun sering tersembunyi, memainkan peran penting dalam menjaga mesin kendaraan beroperasi dengan baik. 

Fungsi-fungsi blok silinder yang sudah dijelaskan di atas membuat mesin mobil bekerja sekaligus kita dapat mengidentifikasi jika terjadi gangguan.

Dengan mengetahui fungsi kita dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan blok silinder, karena kegitan tersebut sangat penting untuk menjaga kinerja mesin yang optimal.

Tugas kelas XI TMPO 1 dan 2 Buat rangkuman di buku tulis kalian!

Blok Silinder: Pengertian dan Bahan yang Digunakan

 

Blok silinder (daihatsu.co.id)

Pengertian Blok Silinder:

Blok silinder, juga dikenal sebagai block mesin, merupakan komponen kunci dalam mesin kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai tempat pergerakan piston, ruang pembakaran, dan dudukan untuk berbagai komponen mesin lainnya. 

Blok silinder menjadi bagian utama yang membentuk "inti" mesin kendaraan, dan perannya sangat vital dalam mengubah energi panas dari pembakaran menjadi energi mekanis yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.

Bahan yang Digunakan dalam Blok Silinder:

Blok silinder biasanya dibuat dari dua jenis bahan utama, yaitu besi cor (cast iron) dan aluminium (aluminum alloy). 

Pemilihan bahan ini memiliki dampak signifikan pada performa dan karakteristik mesin, dan keputusan ini biasanya didasarkan pada pertimbangan desain dan kebutuhan kendaraan. Berikut penjelasan singkat tentang kedua jenis bahan tersebut:

1. Besi Cor (Cast Iron):

  • Kekuatan dan Tahan Lama: Besi cor adalah bahan yang sangat kuat dan tahan lama. Ini membuatnya cocok untuk mesin yang akan menerima beban berat dan keausan yang tinggi. 
  • Pembuangan Panas yang Lambat: Kelemahan utama besi cor adalah kemampuannya dalam menghantarkan panas yang kurang baik dibandingkan dengan aluminium. Ini berarti mesin dengan blok silinder besi cor cenderung lebih panas.
  • Berat yang Tinggi: Besi cor lebih berat dibandingkan aluminium, sehingga dapat menambah berat kendaraan.
2. Aluminium (Aluminum Alloy):
  • Ringan: Aluminium adalah bahan yang jauh lebih ringan dibandingkan besi cor. Ini mengurangi berat total kendaraan, yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa.
  • Konduktivitas Panas yang Baik: Aluminium memiliki konduktivitas panas yang baik, sehingga mesin dengan blok silinder aluminium dapat mendinginkan lebih efisien. 
  • Kekurangan Kekuatan: Aluminium tidak sekuat besi cor, sehingga blok silinder aluminium mungkin memerlukan desain yang lebih kompleks atau penguatan tambahan.
    Korosi: Aluminium lebih rentan terhadap korosi daripada besi cor, jadi perlindungan anti-korosi mungkin diperlukan.

Keputusan untuk menggunakan besi cor atau aluminium dalam blok silinder dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis kendaraan, kebutuhan performa, efisiensi bahan bakar, dan biaya produksi. 

Kedua bahan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pemilihan bahan yang tepat bergantung pada tujuan desain dan karakteristik kendaraan yang akan dibuat.

Tugas kelas XI TMPO 1 dan 2 Buat rangkuman di buku tulis kalian!

Jumat, 08 September 2023

Refleksi Korelasi Filosofi KHD, Psikososial Erik Erikson, dan Diagram Identitas Gunung Es: Mengubah Cara Pandang saya. Yuk! Jadi Guru Hebat, Agar....

Gbr. Psikososial dan Diagram Identitas Gunung Es (Modul 1.2)

Pendidikan merupakan pondasi bagi peradaban manusia, dan peran guru menjadi kunci dalam memberikan pengaruh positif pada generasi mendatang.

Setelah menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 tentang refleksi filosofi Pendidikan Nasional Ki Hajar dewantara hingga Modul 1.2 Nilai dan Peran guru penggerak, saya mengalami momen yang mengubah cara saya mengajar dan berinteraksi dengan siswa.

Berikut beberapa refleksi mengenai perjalanan ini dengan menggunakan model refleksi 4P:

1. Menemukan Korelasi yang Mendalam (Peristiwa)

Momen paling penting dalam perjalanan pembelajaran ini yaitu saat saya mulai memahami korelasi antara Filosofi Ki Hajar Dewantara atau filosofi KHD, teori psikososial Erik Erikson, dan Diagram Identitas Gunung Es.

Ini mengubah pandangan saya tentang pendidikan dari sekadar mengajar untuk mengejar hasil menjadi melihat proses untuk membentuk individu yang seimbang antara psikososial, budaya, dan moral.

2. Perasaan Bahagia dan Semangat

Proses pembelajaran yang melibatkan kolaborasi dengan sesama peserta membuat saya merasa sangat bahagia dan semangat.

Dalam lingkungan seperti ini, kami saling memberikan pemahaman dan saling mengingatkan, menciptakan atmosfer belajar yang dinamis dan punya nilai plus pada masing-masing peserta.

3. Memahami Keunikan Siswa (Pembelajaran)

Sebelumnya, saya berpikir bahwa satu pendekatan pembelajaran cocok untuk semua siswa.

Namun, pemahaman saya sekarang, bahwa setiap siswa merupakan individu yang unik, dengan kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda.

Ini seperti tiga orang yang ingin mencapai tujuan yang sama ke Monas, tetapi memilih rute yang berbeda.

4. Pengembangan Diri Sebagai Guru Penggerak (Rencana ke Depan)

Sebagai guru, mempunyai peran sangat penting dalam membantu siswa mencapai potensi penuh mereka.

Untuk itu, saya berencana mengembangkan diri dengan mengintegrasikan konsep-konsep KHD, teori psikososial Erik Erikson, dan Diagram Identitas Gunung Es dalam pengajaran saya.

Saya akan fokus pada bagaimana cara memberikan siswa peran yang lebih besar dalam proses pembelajaran dan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih mandiri dan terhubung dengan budaya mereka.

Dengan memahami korelasi antara Filosofi KHD, Psikososial Erik Erikson, dan Diagram Identitas Gunung Es, saya yakin, saya dapat menjadi guru yang lebih baik dan memberikan kontribusi positif pada dunia pendidikan.

Mari bersama-sama menjadi guru yang hebat dan membawa perubahan positif yang lebih besar dalam pendidikan!***

Minggu, 03 September 2023

Refleksi dari Modul 1.1 Belajar Bermakna dengan Kesepakatan Kelas dan Filosofi Ki Hajar Dewantara

 

Belajar Modul 1.1 Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara

1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari Modul 1.1?

Sebelum saya mempelajari Modul 1.1 tentang refleksi filosofi pendidikan nasional Ki Hajar dewantara, saya memiliki beberapa keyakinan tentang murid atau siswa atau peserta didik dan proses pembelajaran di kelas. Namun, dengan pengetahuan baru yang saya peroleh melalui modul ini, pandangan saya telah mengalami transformasi yang signifikan.

Keyakinan sebelum mempelajarai modul 1.1 sebagai berikut:

1. Pembuatan Peraturan: Sebelumnya, saya selalu memulai pembelajaran dengan membuat peraturan awal sebelum pembelajaran yang harus diikuti oleh siswa.

2. Siswa Sebagai Pusat Pembelajaran: Saya percaya bahwa setiap kegiatan pembelajaran seharusnya berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki peran utama dalam proses pembelajaran.

3. Siswa Punya Kemampuan yang Berbeda: Saya menyadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

4. Siswa Diarahkan ke Tujuan yang Sama: Siswa harus diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama dengan metode yang sama.

5. Guru sebagai Pensarah atau Penjelas: Saya meyakini bahwa guru bukanlah pusat sumber belajar, tetapi hanya sebagai pensarah atau penjelas.

6. Sumber Belajar Berpusat pada Buku: Saya berkeyakinan sumber belajar berpusat pada buku, terutama buku yang dikeluarkan oleh pembuat produk kendaraan karena saya guru mapel.

Pandangan setelah mempelajari modul 1.1 sebagai berikut:

1. Kesepakatan Bersama dengan Siswa: Setelah mempelajari Modul 1.1, saya telah mengubah pendekatan dari pembuatan peraturan awal menjadi menciptakan kesepakatan bersama diawal pembelajaran dengan siswa di kelas. Kesepakatan ini bertujuan untuk menciptakan rasa kepemilikan dan keterlibatan bersama dalam kelas, di mana siswa merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran.

2. Siswa Sebagai Pusat Pembelajaran: Saya semakin yakin bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus benar-benar berpusat pada siswa atau peserta didik. Ini sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menekankan pentingnya menghormati dan memahami kodrat alam. Artinya setiap siswa punya potensi untuk berkembang yang lebih baik.

3. Siswa Punya Kemampuan yang Berbeda: Keyakinan saya bahwa setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda diperkuat oleh pemahaman filosofi kodrat alam dan kodrat zaman. Siswa memiliki potensi yang berbeda-beda dan harus diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka. Selain itu potensi mereka harus diarahkan sesuai keadaan zamannya.

4. Membimbing Menuju Tujuan: Saya sekarang yakin bahwa peserta didik harus diarahkan menuju tujuan pembelajaran yang akan dicapai, meskipun metodenya bisa bervariasi atau berbeda-beda oleh setiap siswa. Guru memiliki peran penting dalam membimbing siswa untuk mencapai tujuan tersebut.

5. Guru sebagai Teladan: Saya semakin meyakini bahwa guru harus menjadi teladan bagi siswa. Guru tidak hanya memberikan penjelasan, tetapi juga melatih siswa dalam berpikir kritis dan memberikan motivasi untuk terus berusaha sesuai dengan potensi mereka. Prinsip-prinsip Tri Kon Ki Hajar Dewantara sangat relevan dalam hal ini.

Transformasi pandangan saya setelah mempelajari Modul 1.1 sangat bermanfaat dalam membentuk pendekatan pembelajaran. Saya sekarang lebih memahami pentingnya kerjasama dan kesepakatan dengan siswa, serta betapa pentingnya menghormati dan mengembangkan potensi unik setiap peserta didik. Dengan demikian, saya akan terus mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna di kelas saya.

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah mempelajari Modul 1.1, ada perubahan yang signifikan dalam pemikiran dan perilaku saya terkait dengan pembelajaran dan asas atau filosofi dalam pembelajaran. Berikut adalah perubahan utama yang saya rasakan:

1.       Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Asas Pembelajaran

Modul ini membantu saya memahami betapa pentingnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang asas atau filosofi dalam pembelajaran. Saya sekarang menyadari bahwa pemahaman ini merupakan landasan utama untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik di maple yang saya emban.

2.       Pentingnya Kesepakatan Kelas

Salah satu perubahan signifikan dalam perilaku saya yaitu implementasi Kesepakatan Kelas. Saya sekarang lebih cenderung untuk memulai pembelajaran dengan membuat kesepakatan bersama dengan siswa. Kesepakatan kelas ini membantu menciptakan rasa kepemilikan bersama di kelas, yang pada gilirannya melatih dan mendidik kedisiplinan serta rasa tanggung jawab bersama.

3.       Filosofi Menuntun

Saya sekarang lebih memahami dan mengaplikasikan filosofi "menuntun" dalam pembelajaran. Guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga berperan dalam membimbing setiap siswa untuk mencapai potensi maksimal sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.

4.       Filosofi Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

Pemahaman saya tentang filosofi ini semakin luas. Saya kini yakin bahwa setiap siswa memiliki kodrat alam atau potensi unik yang harus diarahkan agar bisa berkembang secara maksimal. Selain itu, saya juga lebih peka terhadap perubahan dalam kodrat zaman, khususnya dampak perkembangan teknologi. Ini mendorong saya untuk memberikan bimbingan dan arahan yang relevan kepada siswa dalam menghadapi perkembangan zaman.

5.       Filosofi Benih dan Petani

Setelah mempelajarai filosofi ini, kini melihat siswa bagaikan "benih" yang perlu dirawat dengan baik oleh guru sebagai "petani." Siswa perlu perhatian dan bimbingan agar potensi mereka dapat tumbuh dengan optimal. Peran guru dalam mendampingi dan membimbing siswa sangat penting untuk mencapai hasil yang baik.

6.       Filosofi Tri Kon

Pemahaman saya tentang asas Tri Kon semakin berkembang. Saya sekarang melihatnya sebagai sebuah tata surya di mana setiap "planet" atau siswa memiliki kecepatan dan kemampuan yang berbeda-beda.

Ini telah mengubah pandangan saya tentang siswa yang memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda sebagai tantangan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Guru harus selalu bersabar dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa.

Pemahaman yang lebih mendalam tentang asas atau filosofi dalam pembelajaran telah membantu saya dan mudah-mudahan menjadi guru yang lebih baik dan memberikan pendidikan yang lebih bermakna kepada siswa-siswa saya.

Saya yakin bahwa dengan mengintegrasikan asas-asas ini dalam praktik pembelajaran, maka saya dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik dan mendukung perkembangan maksimal setiap siswa.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan dengan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Untuk membuat kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) dengan lebih baik, Saya berusaha menerapkan langkah-langkah berikut:

1. Membuat Kesepakatan Kelas:

·         Jadikan kesepakatan kelas sebagai langkah pertama di awal tahun ajaran atau semester atau karena sekarang sudah mulai pembelajaran, maka yang sebelumnya berupa peraturan pembelajaran, Saya rubah menjadi kesepakatan kelas. Dalam kesepakatan ini, melibatkan siswa dalam menyusun aturan dan norma yang harus diikuti oleh seluruh anggota kelas.

·         Dalam kesepakatan kelas mencakup nilai-nilai disiplin, tanggung jawab bersama, dan kebahagiaan dalam proses pembelajaran.

·         Saya berusaha menggunakan kesepakatan ini sebagai alat untuk melatih siswa dalam kedisiplinan, kepemilikan, dan kerja sama.

2. Menerapkan Asas dan Filosofi Ki Hajar Dewantara:

·         Berusaha merapkan filosofi "menuntun" dalam pembelajaran. Fokus pada peran sebagai pemandu yang membimbing siswa untuk menemukan pengetahuan dan potensi mereka sendiri.

·         Memahami filosofi "kodrat alam dan kodrat zaman" untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan potensi unik siswa dan perkembangan zaman.

·         Implementasikan prinsip-prinsip dari filosofi "benih dan petani," yaitu memberikan perhatian dan bimbingan yang diperlukan kepada setiap siswa untuk merawat dan mengembangkan potensi mereka.

·         Menggunakan konsep "Tri Kon" untuk menghormati kecepatan dan kemampuan berbeda-beda siswa dalam belajar, dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan individual mereka.

Selain itu, penting juga untuk berkomunikasi terbuka dengan siswa dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran. Mendengarkan masukan dan kebutuhan siswa dapat membantu kita lebih baik dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip KHD dalam kelas kita.

Dengan menerapkan kesepakatan kelas dan mengintegrasikan asas dan filosofi KHD dalam praktik pembelajaran sehari-hari, Kita dapat menciptakan lingkungan kelas yang mencerminkan nilai-nilai dan pandangan Ki Hajar Dewantara, dan memberikan pendidikan yang lebih bermakna bagi siswa Kita.