|
Belajar Modul 1.1 Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara
|
1. Apa
yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda
mempelajari Modul 1.1?
Sebelum
saya mempelajari Modul 1.1 tentang refleksi filosofi pendidikan nasional Ki
Hajar dewantara, saya memiliki beberapa keyakinan tentang murid atau siswa atau
peserta didik dan proses pembelajaran di kelas. Namun, dengan pengetahuan baru
yang saya peroleh melalui modul ini, pandangan saya telah mengalami
transformasi yang signifikan.
Keyakinan sebelum mempelajarai modul 1.1 sebagai berikut:
1. Pembuatan Peraturan: Sebelumnya, saya selalu memulai
pembelajaran dengan membuat peraturan awal sebelum pembelajaran yang harus
diikuti oleh siswa.
2. Siswa Sebagai Pusat Pembelajaran: Saya percaya bahwa setiap kegiatan
pembelajaran seharusnya berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki peran utama
dalam proses pembelajaran.
3. Siswa Punya Kemampuan yang Berbeda: Saya menyadari bahwa setiap siswa
memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
4. Siswa Diarahkan ke Tujuan yang Sama: Siswa harus diarahkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sama dengan metode yang sama.
5. Guru sebagai Pensarah atau Penjelas: Saya meyakini bahwa guru bukanlah
pusat sumber belajar, tetapi hanya sebagai pensarah atau penjelas.
6. Sumber Belajar Berpusat pada Buku: Saya berkeyakinan sumber belajar berpusat
pada buku, terutama buku yang dikeluarkan oleh pembuat produk kendaraan karena
saya guru mapel.
Pandangan setelah mempelajari modul 1.1 sebagai berikut:
1. Kesepakatan Bersama dengan Siswa: Setelah mempelajari Modul 1.1, saya
telah mengubah pendekatan dari pembuatan peraturan awal menjadi menciptakan
kesepakatan bersama diawal pembelajaran dengan siswa di kelas. Kesepakatan ini bertujuan
untuk menciptakan rasa kepemilikan dan keterlibatan bersama dalam kelas, di
mana siswa merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran.
2. Siswa Sebagai Pusat Pembelajaran: Saya semakin yakin bahwa setiap
kegiatan pembelajaran harus benar-benar berpusat pada siswa atau peserta didik.
Ini sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menekankan
pentingnya menghormati dan memahami kodrat alam. Artinya setiap siswa punya
potensi untuk berkembang yang lebih baik.
3. Siswa Punya Kemampuan yang Berbeda: Keyakinan saya bahwa setiap peserta
didik memiliki kemampuan yang berbeda diperkuat oleh pemahaman filosofi kodrat
alam dan kodrat zaman. Siswa memiliki potensi yang berbeda-beda dan harus
diberikan kesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka. Selain itu
potensi mereka harus diarahkan sesuai keadaan zamannya.
4. Membimbing Menuju Tujuan: Saya sekarang yakin bahwa peserta
didik harus diarahkan menuju tujuan pembelajaran yang akan dicapai, meskipun
metodenya bisa bervariasi atau berbeda-beda oleh setiap siswa. Guru memiliki
peran penting dalam membimbing siswa untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Guru sebagai Teladan: Saya semakin meyakini bahwa guru
harus menjadi teladan bagi siswa. Guru tidak hanya memberikan penjelasan,
tetapi juga melatih siswa dalam berpikir kritis dan memberikan motivasi untuk
terus berusaha sesuai dengan potensi mereka. Prinsip-prinsip Tri Kon Ki Hajar
Dewantara sangat relevan dalam hal ini.
Transformasi
pandangan saya setelah mempelajari Modul 1.1 sangat bermanfaat dalam membentuk
pendekatan pembelajaran. Saya sekarang lebih memahami pentingnya kerjasama dan
kesepakatan dengan siswa, serta betapa pentingnya menghormati dan mengembangkan
potensi unik setiap peserta didik. Dengan demikian, saya akan terus
mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif dan bermakna di kelas
saya.
2. Apa
yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari Modul 1.1, ada perubahan yang signifikan dalam pemikiran
dan perilaku saya terkait dengan pembelajaran dan asas atau filosofi dalam
pembelajaran. Berikut adalah perubahan utama yang saya rasakan:
1.
Pemahaman yang Lebih Mendalam
tentang Asas Pembelajaran
Modul ini membantu saya memahami
betapa pentingnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang asas atau filosofi
dalam pembelajaran. Saya sekarang menyadari bahwa pemahaman ini merupakan
landasan utama untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada peserta
didik di maple yang saya emban.
2.
Pentingnya Kesepakatan Kelas
Salah satu perubahan signifikan
dalam perilaku saya yaitu implementasi Kesepakatan Kelas. Saya sekarang lebih
cenderung untuk memulai pembelajaran dengan membuat kesepakatan bersama dengan
siswa. Kesepakatan kelas ini membantu menciptakan rasa kepemilikan bersama di
kelas, yang pada gilirannya melatih dan mendidik kedisiplinan serta rasa tanggung
jawab bersama.
3.
Filosofi Menuntun
Saya sekarang lebih memahami dan
mengaplikasikan filosofi "menuntun" dalam pembelajaran. Guru tidak
hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga berperan dalam membimbing setiap
siswa untuk mencapai potensi maksimal sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.
4.
Filosofi Kodrat Alam dan Kodrat
Zaman
Pemahaman saya tentang filosofi ini
semakin luas. Saya kini yakin bahwa setiap siswa memiliki kodrat alam atau
potensi unik yang harus diarahkan agar bisa berkembang secara maksimal. Selain
itu, saya juga lebih peka terhadap perubahan dalam kodrat zaman, khususnya
dampak perkembangan teknologi. Ini mendorong saya untuk memberikan bimbingan
dan arahan yang relevan kepada siswa dalam menghadapi perkembangan zaman.
5.
Filosofi Benih dan Petani
Setelah mempelajarai filosofi ini, kini
melihat siswa bagaikan "benih" yang perlu dirawat dengan baik oleh
guru sebagai "petani." Siswa perlu perhatian dan bimbingan agar
potensi mereka dapat tumbuh dengan optimal. Peran guru dalam mendampingi dan
membimbing siswa sangat penting untuk mencapai hasil yang baik.
6.
Filosofi Tri Kon
Pemahaman saya tentang asas Tri Kon
semakin berkembang. Saya sekarang melihatnya sebagai sebuah tata surya di mana
setiap "planet" atau siswa memiliki kecepatan dan kemampuan yang
berbeda-beda.
Ini telah mengubah pandangan saya
tentang siswa yang memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda sebagai
tantangan yang harus dihadapi dengan kesabaran. Guru harus selalu bersabar dan
memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing
siswa.
Pemahaman yang lebih mendalam tentang asas atau filosofi
dalam pembelajaran telah membantu saya dan mudah-mudahan menjadi guru yang
lebih baik dan memberikan pendidikan yang lebih bermakna kepada siswa-siswa
saya.
Saya yakin bahwa dengan mengintegrasikan asas-asas ini dalam
praktik pembelajaran, maka saya dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih
baik dan mendukung perkembangan maksimal setiap siswa.
3.
Apa yang dapat segera Anda terapkan dengan lebih baik agar kelas Anda
mencerminkan pemikiran KHD?
Untuk membuat kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hajar
Dewantara (KHD) dengan lebih baik, Saya berusaha menerapkan langkah-langkah
berikut:
1. Membuat Kesepakatan Kelas:
·
Jadikan kesepakatan kelas sebagai
langkah pertama di awal tahun ajaran atau semester atau karena sekarang sudah
mulai pembelajaran, maka yang sebelumnya berupa peraturan pembelajaran, Saya
rubah menjadi kesepakatan kelas. Dalam kesepakatan ini, melibatkan siswa dalam
menyusun aturan dan norma yang harus diikuti oleh seluruh anggota kelas.
·
Dalam kesepakatan kelas mencakup
nilai-nilai disiplin, tanggung jawab bersama, dan kebahagiaan dalam proses
pembelajaran.
·
Saya berusaha menggunakan
kesepakatan ini sebagai alat untuk melatih siswa dalam kedisiplinan,
kepemilikan, dan kerja sama.
2. Menerapkan Asas dan Filosofi Ki
Hajar Dewantara:
·
Berusaha merapkan filosofi
"menuntun" dalam pembelajaran. Fokus pada peran sebagai pemandu yang
membimbing siswa untuk menemukan pengetahuan dan potensi mereka sendiri.
·
Memahami filosofi "kodrat alam
dan kodrat zaman" untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan potensi
unik siswa dan perkembangan zaman.
·
Implementasikan prinsip-prinsip dari
filosofi "benih dan petani," yaitu memberikan perhatian dan bimbingan
yang diperlukan kepada setiap siswa untuk merawat dan mengembangkan potensi
mereka.
·
Menggunakan konsep "Tri
Kon" untuk menghormati kecepatan dan kemampuan berbeda-beda siswa dalam
belajar, dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan individual
mereka.
Selain itu, penting juga untuk berkomunikasi terbuka dengan
siswa dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran. Mendengarkan masukan dan
kebutuhan siswa dapat membantu kita lebih baik dalam mengaplikasikan
prinsip-prinsip KHD dalam kelas kita.
Dengan menerapkan kesepakatan kelas dan mengintegrasikan
asas dan filosofi KHD dalam praktik pembelajaran sehari-hari, Kita dapat
menciptakan lingkungan kelas yang mencerminkan nilai-nilai dan pandangan Ki
Hajar Dewantara, dan memberikan pendidikan yang lebih bermakna bagi siswa Kita.