https://ahmadfatch.blogspot.com/2023/03/ramadan-bulan-latihan-tinjauan-pustaka-2.html |
Era digital dan Society 5.0
Dalam sebuah buku Wahyuni, E., & Budiarto, E. (2019). Society 5.0: The Future of Indonesia's Digital Economy. Bandung: Intrans Publishing. Menurut Wahyuni dan Budiarto (2019), "Society 5.0 refers to a future society that will emerge in Japan as a result of the fourth industrial revolution" (p. 1). Mereka menjelaskan bahwa Society 5.0 mengarah pada terciptanya masyarakat yang lebih berkelanjutan, cerdas, dan inklusif melalui pemanfaatan teknologi digital (Wahyuni & Budiarto, 2019, p. 1). Era digital adalah era di mana teknologi digital memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Teknologi digital mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, seperti komunikasi, transportasi, bisnis, pendidikan, dan lain sebagainya. Era digital membawa dampak yang signifikan bagi cara manusia berinteraksi dengan teknologi, termasuk mempengaruhi cara manusia memproses informasi, berpikir, dan bertindak.
Society 5.0 merupakan konsep yang berasal dari Jepang, yang diharapkan dapat membawa perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik melalui pemanfaatan teknologi digital. Konsep Society 5.0 mengusung ide untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan cerdas melalui pemanfaatan teknologi digital. Dalam konsep Society 5.0, teknologi digital dianggap sebagai alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan sebagai pengganti atau penghancur kehidupan manusia.
Konsep Society 5.0 adalah konsep yang dicetuskan oleh pemerintah Jepang pada tahun 2016 sebagai visi Jepang dalam memimpin revolusi industri ke-4. Konsep ini merupakan kelanjutan dari Society 1.0 hingga 4.0 yang menggambarkan evolusi masyarakat Jepang sejak zaman prasejarah hingga era digital. Society 1.0 menggambarkan masyarakat agraris, Society 2.0 menggambarkan masyarakat industri, Society 3.0 menggambarkan masyarakat informasi, dan Society 4.0 menggambarkan masyarakat digital.
Konsep Society 5.0 muncul sebagai jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Jepang dan dunia di era digital. Pemerintah Jepang menyadari bahwa revolusi industri ke-4 yang didorong oleh teknologi digital dapat membawa dampak yang besar terhadap kehidupan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, Jepang menciptakan konsep Society 5.0 sebagai panduan dalam menghadapi tantangan tersebut.
Society 5.0 menempatkan manusia sebagai fokus utama dalam pengembangan teknologi dan masyarakat. Konsep ini mengusung visi untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan, cerdas, dan inklusif melalui pemanfaatan teknologi digital. Society 5.0 diharapkan dapat mempercepat terciptanya masyarakat yang mampu mengatasi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, kekurangan sumber daya alam, dan krisis sosial.
Konsep Society 5.0 juga berusaha untuk mengatasi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemanfaatan teknologi digital diharapkan dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama mereka yang terpinggirkan. Oleh karena itu, Society 5.0 menekankan pentingnya inklusivitas dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan teknologi.
Selain itu, konsep Society 5.0 juga mengacu pada integrasi antara teknologi dan manusia. Pemerintah Jepang berusaha menciptakan lingkungan yang memungkinkan manusia dan teknologi untuk bekerja sama secara efektif dan efisien. Konsep ini diharapkan dapat menghasilkan teknologi yang lebih ramah lingkungan, manusia, dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Secara keseluruhan, konsep Society 5.0 mencerminkan visi pemerintah Jepang dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik melalui pemanfaatan teknologi digital. Konsep ini menempatkan manusia sebagai fokus utama dalam pengembangan teknologi dan masyarakat, serta mengusung nilai-nilai inklusivitas, keterlibatan masyarakat, dan integrasi antara teknologi dan manusia.
Ramadan 5.0 adalah konsep yang menghubungkan antara Ramadan sebagai bulan suci dalam agama Islam dengan konsep Society 5.0. Ramadan 5.0 mengusung ide untuk memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan ibadah Ramadan dan memperkuat nilai-nilai keagamaan serta solidaritas sosial di era digital yang semakin kompleks. Dalam Ramadan 5.0, teknologi digital dianggap sebagai alat yang dapat memudahkan umat Islam dalam menjalankan ibadah dan mempererat hubungan sosial antar umat Islam.
Dalam perspektif Ramadan 5.0, teknologi digital dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek ibadah, seperti penggunaan aplikasi untuk membantu dalam membaca Al-Quran, memudahkan akses informasi tentang jadwal imsak dan buka puasa, serta memudahkan dalam melakukan sedekah dan zakat online. Selain itu, Ramadan 5.0 juga mengusung ide untuk mempererat hubungan sosial antar umat Islam melalui penggunaan teknologi digital, seperti melakukan tarawih bersama kemudian berkomunikasi secara online atau berbagi pengalaman dan kisah-kisah inspiratif di media social untuk mengisi media social dengan menebar kebaikan.
Dalam konteks Society 5.0, Ramadan 5.0 juga dapat dianggap sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi digital untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan cerdas. Dalam Ramadan 5.0, teknologi digital dianggap sebagai alat yang dapat digunakan untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan solidaritas sosial, serta memudahkan umat Islam dalam menjalankan ibadah Ramadan secara efektif dan efisien.
Dalam buku Society 5.0: The Future of Indonesia's Digital Economy karya Wahyuni dan Budiarto (2019), penulis juga membahas tentang bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan konsep Society 5.0 untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan cerdas melalui pemanfaatan teknologi digital. Penulis juga memberikan contoh tentang bagaimana penggunaan teknologi digital dapat membantu memperkuat nilai-nilai keagamaan dan solidaritas sebagai tema utama untuk kebaikan bangsa.
Dengan demikian dapat disimpulkan, Society 5.0 adalah konsep masyarakat masa depan yang diusung oleh pemerintah Jepang untuk menghadapi revolusi industri keempat dan mengatasi berbagai masalah sosial dan lingkungan yang ada. Society 5.0 bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan, cerdas, dan inklusif melalui pemanfaatan teknologi digital yang terus berkembang.
Ramadan 5.0 juga mengacu pada era digital dan Society 5.0, di mana teknologi semakin mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan memerlukan keterampilan dan kemampuan yang baru untuk menghadapinya. Ramadan 5.0 dapat dijadikan sebagai momen untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengembangkan karakter unggul di era digital, melatih empati dan kepekaan sosial, serta memperkuat solidaritas antarindividu.
Dalam konteks Indonesia, implementasi Society 5.0 dapat memberikan peluang besar bagi pengembangan ekonomi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta membantu masyarakat untuk lebih memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup. Namun, tantangan dan hambatan yang ada seperti kurangnya infrastruktur dan akses, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya transformasi digital perlu diatasi agar Society 5.0 dapat tercapai dengan maksimal.
Dengan demikian, Society 5.0 dan Ramadan 5.0 dapat menjadi konsep dan momen yang penting dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital yang semakin kompleks dan dinamis. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan, cerdas, dan inklusif di masa depan.
Semoga bermanfaat*****
Luar biasa tulisan pak Achmad, malin berbobot ✊👍
BalasHapusTerima kasih bu astukah
Hapusterima kasih bu astukah
BalasHapus