Laman

Jumat, 02 September 2022

Belajar Cara Menulis PGRI Gelombang ke-27 Pertemuan 6 #BMPGRIgel27

Resume Ke       : 6

Gelombang ke  : 27

Tanggal            : 2 September 2022

Tema                : Rahasia Mudah Menulis dan 

                           Menerbitkan Buku Untuk Berprestasi

Narasumber     : Rita Wati, S.Kom

Moderator        : Arofiah Afifi

Assalamualaikum warahmatullahi wbarakatuh, Salam sejahtera buat kita semua.

Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa akhirnya pertemuan ke-6 Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang-27 dimulai, tepat pukul 19:04 WIB Moderator  kita hari ini yaitu Arofiah Afifi alumni BM 24, beliau memulai acara dengan menyapa para peserta dengan menggunakan pantun;

Mentari senja telah tenggelam
Hujan turun mulia terjatuh
Ku awali acara dengan salam
Assalamualikum warohmatullah wabarokatuh

Kemudian beliau membuat susunan acara di Kelas Belajar Menulis PGRI gel ke 27 (Kelas BM 27) yaitu :

  1. Pembukaan 
  2. Penjabaran materi dari Narasumber 1 Jam
  3. Tanya Jawab 1 Jam 
  4. Penutup 

Dibawah ini adalah Biodata Narasumber:

  • Nama            : Rita Wati, S.Kom
  • Lahir             : Tanjung Pinang, 1982
  • Alumni          : Kelas BM 10
  • Pekerjaan      : Guru Informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana-Provinsi Bali
  • Aktivitas       : Bloger, writer, Moderator, dan Youtuber

Ibu Rita Wati, S.Kom menyampaikan materi malam ini dengan tema tentang Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku Hingga Berprestasi.

Beliau menanyakan Apa tujuan Bpk/Ibu mengikuti kelas Belajar Menulis?

Kemudian beliau mari kita wujudkan mimpi kita, jika kita yakin, kita hanya menunggu 1 bulan saja. Insyaallah  akan terwujud

Beliau juga mengatakan apa yang rasakan sebagai penulis pemula?

  1. Susah ide
  2. Miskin kosa kata
  3. Sulit merangkai kata
  4. Menunda-nunda
  5. Bingung mau menulis apa
  6. Tidak Percaya Diri
  7. Bingung mau dimulai dari mana
  8. Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca

Bagaimana cara mengatasinya 8 persoalan diatas. hanylah dengan membaca dan menulis

Dengan kita memperbanyak membaca maka kita akan punya ide untuk menulis. Membaca itu tidak mesti harus membaca buku akan tetapi membaca kejadian, misalkan mengalami suatu peristiwa yang bahagia atau sedih kemudian dituangkan kedalam tulisan maka itu sudah berlatih menjadi seorang penulis. Tinggal nanti ketika sudah terbiasa menulis tulisan tersebut bisa diarahkan kedalam bentuk cerpen ataupun novel.

Apakah menulis bisa melejitkan prestasi? jawabanya bisa 

Rahasia Menulis dan Menerbitkan Buku dan berprestasi

  1. Bapak/ibu tentukan dulu apa tujuan/ motivasi bapak/ibu menulis, apa hanya sekadar mau belajar, hobi,  atau karena keterpaksaan salah satu persyaratan naik pangkat,  bisa jadi karena ingin mendapatkan uang. Semua motivasi yang saya sebutkan baik tidak ada salahnya
  2. Setelah menentukan motivasi hal selanjutnya Bpk/ibu mulai menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran Bpk/ibu tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang Bpk/ibu senangi atau kuasai.
  3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
  4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
  5. Lakukan setiap hari
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  7. Mulailah join menulis Buku Antologi (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).

Jika sudah terbiasa menulis maka mulailah mengikuti perlombaan menulis puisi, cerpen essay, karya ilmiah, lomba blog dll. pada saat awal mengikuti perlombaan tidak masalah kalau kita kalah, karena berawal dari kekalahan kemudian jangan pernah menyerah, karena banyak pembelajaran yang akan kita dapati kalau kita selalu memperhatikan tulisan para pemenang.

Agar tulisan menjadi lebih berkualitas, enak dibaca harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan. yaitu :

  1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis)
  2. Paragraf panjang-panjang. usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan 
  3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
  4. Kata baku. (bisa install KBBI V) 
  5. Penggunaan kata yang tidak efektif.
  6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru 
  7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

contoh-contoh penulisan

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh :  Saya sedang membaca.
                Hari ini pelatihan belajar menulis gelombang 27

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Contoh :    Rita Wati
                  Raden Ajeng Kartini
                  Pangeran Diponegoro
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh : “Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya.
                "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.

Apakah menulis di buku boleh menggunakan bahasa pergaulan? jawabanya jika Buku pelajaran harus menggunakan bahasa baku tapi jika buku fiksi baru bisa menggunakan bahasa gaul atau bahasa selingkungan.

Sebelum menulis buku sebaiknya membuat TOC terlebih dahulu sehingga kita mudah untuk menulisnya

Demikianlah tulisan hari ini mudah-mudahan ada manfaatnya

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera buat kita semua

20 komentar:

  1. Semoga kemampuan menulis Bapak menular ke saya.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Terimakasih, mudah-mudahan kedepan kita semua tambah baik

      Hapus
  3. Terimakasih, banyak kita sama-sama belajar

    BalasHapus
  4. well done Pak Ahmad telah menyelesaikan resume pertemuan ke-6. Keep writing and sharing and don't forget to explore all presentation from the speaker.

    BalasHapus